Tren Olahraga dan Peluang Dakwah
Olahraga jadi tren akhir-akhir ini. Dimana-mana terlihat orang berolahraga dan merata di semua kalangan. Perbandingan jumlah orang berolahraga dengan tidak berolahraga mulai seimbang.
Banyak jenis olahraga disukai kembali. Otomatis jual beli alat olahraga meningkat. Fashion tidak ketinggalan. Aneka model dirilis. Jual belinya menggiurkan.
Kampanye makan sehat juga tren. Walaupun terkesan eksklusif untuk masyarakat perkotaan, namun perlahan kampanye ini mulai masuk di pedesaan. Perlahan semakin banyak orang yang sadar tentang makan sehat.
Tren ini patut disyukuri. Karena ada banyak kebaikan di dalamnya, utamanya fisik yang kuat. Sehingga aktivitas harian relatif lebih mudah dilakukan.
Sebutlah shalat. Dengan fisik yang kuat, shalat bisa sempurna dilaksanakan. Seseorang berdiri dengan tegak, kemudian tuma’ninah berpindah ke gerakan berikutnya, dan berikutnya.
Begitu pula aktivitas di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Semua targetnya bisa lebih mudah digapai. Apalagi jika ada motivasi dan pengelolaan yang efektif, peningkatan target bukanlah mustahil insya Allah.
Tren ini sebaiknya jadi momen untuk para dai, mubaligh, dan guru lebih giat dalam menyebarkan nilai-nilai Islami. Di berbagai konten, dukungan terhadap olahraga dan makan sehat disampaikan dengan balutan nilai-nilai Islami. Semoga dengan ikhtiar yang tekun, masyarakat mulai menyadari bahwa Islam itu meliputi semua aktivitas insan, dari aktivitas yang dianggap biasa hingga luar biasa.
Aneka konten dan platform bisa dijajaki. Begitu pula model souvenir juga jadi pilihan. Semisal pengajian berhadiah alat olahraga, tentunya dengan harga terjangkau.
Semoga dalam waktu tidak lama, aktivitas olahraga akan diwarnai nilai-nilai Islami. Fashion lebih menutup aurat, waktu olahraga lebih mempertimbangkan jadwal shalat, dan sportivitas berbasis akhlak Islami. Olahraga menjadi titik awal berkesadaran untuk menjadi lebih Islami.
Dari titik ini kemudian para dai, mubaligh, dan guru bisa melanjutkan kampanye nilai-nlai Islami. Diajarkanlah nilai-nilai Islami di keluarga, tempat kerja, dan lainnya. Semoga tak lama Islam diamalkan di manapun dan kapanpun.
Sebagai penutup, semoga para dai, mubaligh, dan guru menggunakan setiap celah untuk berdakwah. Kepekaan perlu ditingkatkan. Selanjutnya ketekunan dikuatkan. Semoga Islam semakin tersebar dan dirasakan keindahannya.
Wallah a’lam.

Post a Comment