Header Ads

Harumkan Imej: Perbaruan Imej Ala Teh Pucuk Harum

Cerdas, taktis, dan keren, tiga kata itu pas buat iklan Teh Pucuk Daun versi energi. Cerdas karena ada narasi baru yang disampaikan dengan sains sebagai dasar pemikirannya. Minuman manis diperlukan manusia dalam beraktivitas, sumber energi instan. Saat tubuh kekurangan gula padahal aktivitas sedang tinggi, gejala hipoglikemia bisa segera terlihat. Jika tidak segera diatasi, bahaya dong.


Taktis karena Teh Pucuk Harum sibuk menampilkan sisi positif produknya ketimbang menjawab tuduhan umum bahwa minuman manis penyebab diabetes. Sepertinya Teh Pucuk Harum sadar, percuma menjawab. Sudah banyak pihak yang menudingkan jari ke Teh Pucuk Harum, juga minuman manis lainnya. Ketimbang sibuk menjawab tudingan, lebih baik energi diarahkan untuk menceritakan sisi positif produk. Vibes positif bisa lebih terasa. Beda ceritanya kalo menjawab tudingan, vibesnya bisa horor.

Cerdas karena segmentasinya bisa dipertahankan. Anak muda aktif digambarkan sebagai pelanggan utama Teh Pucuk Harum. Bahkan di iklan versi energi, vibes dinamisnya anak muda lebih terasa. Anak muda tidak sekedar aktif, tapi terus mengasah bakat dan mengukir prestasi.

Momen tudingan minuman manis penyebab diabetes dimanfaatkan betul oleh Teh Pucuk Harum untuk memperbarui citra. Belum sampai level branding rejuvenation memang, tapi penyegaran mindset konsumen sangat mungkin terjadi. Teh Pucuk Harum yang tadinya digambarkan minuman penyebab penyakit, kini berbalik jadi suplemen. Keren, subhanallah.

Nah perbaruan citra ala Teh Pucuk Harum ini boleh banget dipelajari para praktisi usaha, baik barang ataupun jasa: Ketimbang menjawab tudingan negatif, membangun citra positif lebih diprioritaskan. Biarkan berbagai hal negatif disimpan untuk diselesaikan di internal.

For example, sebagai contoh, sekolah swasta. Biasanya ada tudingan negatif terkait biaya yang tinggi. Nah ketimbang membuat jawaban atas tudingan tersebut, sekolah swasta bisa memilih mengedukasikan kelebihan yang dimiliki. Sisi ini didorong saja. Usahakan sampai tercipta imej dan vibes yang semarak di publik.

Sementara itu sebagian sekolah swasta menghadapi isu kurangnya fasilitas. Sama, mari gunakan strategi perbaruan citra. Tonjolkan sisi positif sebagai bahan cerita ke publik. Kemas semanis mungkin. Publik mungkin masih teringat dengan kekurangan sekolah, tapi semoga tertutupi dengan sisi lainnya.

Contoh lainnya, sifatnya lebih luas, adalah organisasi masyarakat (ormas). Walaupun ada kekurangan di sana-sini, baiknya sebuah ormas menemukan sisi positif dirinya untuk diangkat dan dijadikan bahan cerita kepada publik. Berbagai saluran digunakan, on-site ataupun offline. Kesemua saluran diintegrasikan. Semoga pesan sampai kepada publik.

Yaps. Betul. Tantangan pertama yang perlu dilewati adalah menemukan sisi positif sebuah barang atau jasa. Tentu bukan sembarang sisi positif tapi berdasarkan pengetahuan yang lazim di masyarakat. Agar bias informasi terhindarkan.

Kembali berkaca ke Teh Pucuk Harum, sisi positif Teh Pucuk Harum diangkat berdasarkan sains. Next sisi positif ini dikemas dengan sangat manis lewat gambaran anak muda aktif dan penuh prestasi.  Teh Pucuk Harum tidak sembarang mengangkat sisi positif.

Oleh karena itu sah-sah saja jika sebuah barang atau jasa mengundang konsultan untuk menemukan keunggulan dirinya. Diskusi internal juga tidak masalah. Asalkan framework-nya jelas: Menemukan keunggulan berbasis pengetahuan yang lazim di masyarakat, kemudian dikemas dalam kemasan yang manis.

Literasi terhadap core-business semoga bisa memandu menemukan keunggulan. Para pemangku kebijakan berkenan mendalami berbagai info dan pengetahuan terkait core-business-nya. Melelahkan Sangat mungkin. Tapi, insya Allah, buahnya manis.

Satu lagi yang mungkin bisa dicatat dari iklan Teh Pucuk Harum yang satu ini: Sesuaikan kemasan iklan dengan segmen yang disasar. Sehingga vibesnya pas. Dampaknya efektif.

 

Proaktif Menciptakan Perbaruan Imej

Jika Teh Pucuk Harum melakukan perbaruan imej bersamaan dengan isu negatif eksternal, baiknya sebuah barang atau jasa proaktif melakukan perbaruan imejnya. Demikian pula suatu organisasi. Agar ada perkembangan yang berkelanjutan. Perkembangannya tidak dijeda apapun.

Secara periodik, hendaklah reviu dilakukan. Cakupannya aneka periode: Pendek, menengah, dan panjang. Hasil reviu kemudian melahirkan berbagai rekomendasi untuk menyusun strategi kemajuan.


Link terkait: https://www.dpwhidayatullahdiyjatengbagsel.org/2025/10/big-bang-hidayatullah.html


Jika tidak proaktif, maka sikap reaktif lebih mengemuka. Berbagai strategi dan kemampuan digunakan untuk melawan balik. Kesempatan untuk membangun kapasitas diri menjadi minim. Maka bertahan saja yang dilakukan, mentalitas juara masih jauh.

Wallahu a'lam. 



Dufo Abdurrahman (tukang ngelihat barang-barang di retail) 

Diberdayakan oleh Blogger.