Hijrah dalam Perspektif Sistematika Wahyu
Tahun baru Hijriyah sangat berkaitan dengan hijrah. Karena di hari-hari inilah, beberapa tahun silam, Baginda Rasulullah shallallah 'alaih wa sallam melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Beliau tidak sendiri, namun ditemani sahabat beliau yang setia Abu Bakar radhiyallah 'anh.
Hijrah ini fenomenal. Tergambar kegigihan, kekuatan persahabatan, dan keyakinan atas janji Allah ta'ala. Oleh karena itu setiap tahun perlu seorang muslim mengulang kembali hikmah-hikmah hijrah. Boleh juga hijrah dikaji dari berbagai perspektif.
Salah satunya perspektif Sistematika Wahyu. Sebagaimana diketahui, ada lima surat yang masuk dalam kajian Sistematika Wahyu: Al-'Alaq, Al-Qalam, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, dan Al-Fatihah.
Perintah hijrah dapat ditemukan di surat Al-Muzzammil tepatnya ayat 10, "Dan bersabarlah atas apa yang mereka katakan. Dan jauhilah mereka dengan cara yang baik."
'Hijrah' di ayat tersebut lebih banyak ditafsirkan sebagai 'menjauh', menjauh dari orang-orang gangguan musyrik. Akan tetapi, menjauh ini tidak sekadarnya. Ada dua perintah penting mengiringinya.
Pertama, sebelum mendapat perintah menjauh, Baginda Rasulullah dan para sahabat mendapat perintah untuk bersabar. Kedua, menjauh dilakukan dengan cara yang baik, menjauh tanpa raut muka dan umpatan kasar. Sehingga orang-orang musyrik merasa bahwa Baginda Rasulullah dan para sahabat tidaklah mendendam.
Tentu perintah hijrah ini berat. Bagaimana mungkin kekerasan verbal dibalas dengan kesabaran? Bagaimana mungkin kekerasan verbal dan fisik dibalas hanya dengan menjauh secara baik-baik?
Maka kuncinya ada di ayat-ayat awal surat Al-Muzzammil, ayat 1-9. Ada serangkaian perintah untuk menjaga hubungan dengan Allah ta'ala, dari shalat hingga tawakkal. Tidaklah mustahil kesabaran dan hijrah dilakukan jika hubungan dengan Allah ta'ala sudah dekat.
Ada satu dampak penting dari kesabaran dan hijrah. Bahwa dakwah Islam tidak diwarnai dengan kebencian dan dendam. Bahwa menjauh dari orang-orang tertentu lebih karena perilaku mereka, bukan mereka sendiri. Ada pemisahan antara perilaku dengan pelaku.
Sungguh kesabaran serta hijrah memberikan inspirasi yang luar biasa. Pertalian spiritual, kasih sayang, serta dakwah begitu nampak. Para dai tidak boleh melupakan perkara esensial ini.
Wallah a'lam.
#KuatkanSemangatHijrah
#JelangTahunBaruHijriyah
Post a Comment