Header Ads

Pawai Kemenangan, Aksi Tasyakuran Warga Sukoharjo atas Kemenangan Pejuang Palestina

Belum lama dilantik jadi Presiden Amerika, Trump sudah memberikan ultimatum kontroversial saat bertemu Netanyahu beberapa hari yang lalu. Ia mengatakan bahwa akan mengambil alih Gaza dan mengusir warganya entah kemana.

Mendengar pernyataan Trump tersebut dan melihat realita gencatan senjata yang jadi bukti bahwa warga Gaza adalah pemenangnya, Maspena tak bisa diam untuk menggelar aksi nyata.

"Aksi pawai kemenangan ini merupakan bentuk rasa syukur kita atas pencapaian pejuang Gaza. Tapi perlu dicatat memang sudah menang tapi masih harus berjuang untuk merdeka seutuhnya," ungkap Ustadz Ihsan Syarifudin selaku pembina Maspena (Masyarakat Sukoharjo Peduli Palestina). 

Alhamdulillah aksi digelar Jum'at (7/2) bakda shalat Jum'at hingga jelang Ashar. Massa aksi yang mencapai sekitar 800 orang tersebut berjalan dari masjid agung Baiturrahmah Sukoharjo menuju Proliman lanjut ke alun-alun Satya Negara. Uniknya aksi kali ini didominasi kawula muda. 


"Makanya kami juga mengibarkan bendera One Piece sebagai simbol kedekatan dengan anak muda. Tapi tetap menyiratkan bahwa bendera tersebut bermakna misi pembebasan, dalam alur anime One Piece maupun visi agung kita membebaskan Baitul Maqdis," cerita Izzul Muslimin selaku penggagas kreatif aksi Maspena "One Piece for Baitul Maqdis!" yang juga ketua Pemuda Hidayatullah DIY - Jateng Bagian Selatan. 

Pengerahan aksi massa yang melimpah ruah dalam Pawai Kemenangang, Refleksi 77 Tahun Penjajahan Israel dan Masa Depan Kemerdekaan Palestina menjadi pusat perhatian.

Ustadz Hasan Agha selaku amir Maspena menjelaskan bahwa kegiatan Maspena tidak berhenti karena gencatan senjata. "Hingga Palestina merdeka seutuhnya, sehormat-hormatnya," ucapnya tegas.

"Alhamdulillah pawai kemenangan ini dihadiri santri dari ponpes se-Sukoharjo yang tentunya jadi tanda bahwa santri masih mengikuti kabar dunia global," ucap Ustadz Nasrullah selaku wakil ketua Maspena. 



"Nggak hanya santri, atraksi dari atlet penunggang kuda juga menambah pawai kemenangan ini makin epik menarik," tambah Ndan Ragil sebagai korlap Maspena.



Sebelum kumandang adzan Ashar, pawai ditutup dengan do'a dan himbauan untuk aksi selanjutnya yakni istiqomah boikot produk penjajah dan syiarkan secara online. 

Diberdayakan oleh Blogger.