Strategi-strategi Pembelajaran Integratif Yang Menginspirasi
“STEM
is interjunction for literacy and numeracy,” demikian pernyataan Sitti Maesuri
Patahuddin, associate professor of Canberra University. Pernyataan tersebut disampaikan
beliau saat mengisi webinar Kamis, 12 September 2024. Webinar ini
diselenggarakan GTK Kemdikbudristek dengan alumni beasiswa microcredential Kemdikbudristek
sebagai peserta.
Beliau
Sitti Maesuri Patahuddin berasal dari Indonesia. Di Canberra University, beliau
berkonsentrasi pada pendidikan persiapan guru profesional. Selain itu beliau
juga berkonsentrasi pada penelitian terkait STEM.
Pengalaman
mengajar dan meneliti yang panjang membuat beliau mampu memberikan tinjauan
multidimensi terhadap STEM. Salah satunya pada pernyataan beliau tentang
karakteristik interjunction pada STEM. Betapa STEM tidak saja mengungkit
kemampuan numerasi dan sains, tapi juga literasi.
Hal
ini dapat dilihat pada tahapan aktivitas STEM: Menemukan masalah, menemukan dan
menvalidasi bukti, menyusun pertanyaan, menyusun dugaan, merancang dan
membangun, mengeksplorasi dan menantang.
Di satu
tahapan dapat dikatakan literasi lebih ditekankan, misalkan menemukan masalah. Peserta
didik diharapkan mampu menjelaskan dengan runtut dan menyeluruh masalah yang
ditemukan. Dalam hal ini keterampilan menulis lebih diperlukan.
Sementara itu di satu tahapan lain dapat dikatakan numerasi lebih ditekankan, misalkan di menyusun dugaan. Peserta didik diharapkan mampu mengestimasi, memperkirakan. Dalam hal ini kemampuan hitung-menghitung lebih dipentingkan.
Sifat
interjunction pada STEM memantik ingatan tentang strategi Pemanfaatan
Buku Bacaan Bermutu (BBB) yang dikembangkan Kemdikbudristek. Literasi,
numerasi, dan teks multimodal diintegrasikan lewat kegiatan membaca nyaring
serta pertanyaan pemantik. Kegiatan ini sederhana namun potensial meningkatkan
kualitas pembelajaran. Medianya bisa sederhana dan murah, yang penting pertanyaan-pertanyaan
pemantik guru diupayakan mampu membangkitkan daya kritis peserta didik.
Lebih
jauh, jika guru mengimplementasikan pendekatan GRR secara tuntas, peserta didik
berpotensi memiliki literasi dan numerasi sangat baik. Karena tahapan-tahapan
pada pendekatan GRR mengantarkan peserta didik untuk mandiri dalam aktivitas
memahami serta menindaklanjuti bacaan. Peserta didik mampu mencerna bacaan sekaligus
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang kritis.
Mundur
beberapa waktu ke belakang tepatnya sekitar tahun 2013, Kurikulum 2103 diterbitkan.
Strategi utamanya pada integrasi mata pelajaran dalam tema. Istilahnya tematik.
Dengan
pendekatan tematik, materi beberapa mata pelajaran diintegrasikan, terutama di
tingkat sekolah dasar. Peserta didik diantarkan untuk belajar satu materi
dengan lebih luas dan interkoneksi. Sehingga peserta didik mampu melihat satu entitas
dalam perspektif multidimensi.
Dari
ketiganya, satu kesimpulan dapat ditarik, pentingnya strategi pembelajaran yang
integratif. Sifatnya yang efektif sekaligus interkoneksi diharapkan mampu meningkatkan
daya nalar peserta didik. Sehingga intelektualitas peserta didik berkembang lebih
utuh.
Hal yang
menjadi tantangan guru adalah kebiasaan dalam proses pembelajaran. Strategi
pembelajaran terkotak-kotak mata pelajaran sudah mengakar kuat. Hal ini dapat
dimaklumi karena sudah sangat lama pembelajaran terkotak-kotak mata pelajaran
berlangsung.
Dengan
kebiasaan yang sudah mengakar tersebut, kiranya guru tidak disiapkan untuk
memiliki paradigma selain pengotakan mata pelajaran. Latihan guru untuk merancang
pembelajaran integratif perlu melalui dua penghalang besar sekaligus, mentalitas
dan intelektualitas. Mentalitas guru perlu diyakinkan tentang baiknya integratif
dalam pembelajaran. Intelektualitas guru perlu dilatih ketajamannya agar mampu
melihat potensi integrasi dalam sejumlah mata pelajaran.
Jalan
perbaikan masih panjang. Namun edukasi tentang strategi pembelajaran integratif
perlu terus dilakukan. Perlahan semoga ada titik terang.
Wallah a’lam.
Fu'ad Fahrudin, Guru SDIT Al-Madinah Kebumen, Alumni Microcredential Numerasi Tahun 2022
Post a Comment